Perubahan Akibat Interaksi Antarruang
Ilustrasi gambar Interaksi Antar Ruang |
Interaksi antar ruang adalah proses timbal balik antara ruang yang satu dengan ruang yang lain. Contohnya wilayah pegunungan umumnya merupakan penghasil sayuran, sedangkan daerah pesisir menghasilkan ikan laut. Penduduk daerah pantal membutuhkan sayuran dari daerah pegunungan dan sebaliknya penduduk dari daerah pegunungan membutuhkan ikan dari penduduk daerah pantai.Kedua wilayah kemudian saling berinteraksi melalui aktivitas perdagangan. Interaksi antarruang dapat berupa pergerakan orang, barang, informasi dari daerah asal menuju daerah tujuan. Berikut beberapa perubahan akibat dari interaksi antarruang.
1. Berkembangnya Pusat Pusat Pertumbuhan
Perkembangan wilayah diawali dengan munculnya pusat pertumbuhan. Contohnya, perkembanganKota Jakarta, Sebelum menjadi kola bernama Jakarta, kota yang bernama Batavia ini hanya merupakan tempat administrasi pemerintahan Belanda di Indonesia. Segala kegiatan ekonomi perdagangan dan keluar masuk barang (ekspor impor) di wilayah jajahan Belanda dalam wilayah Nusantara harus melewall administrasi di Batavia. Kegiatan administrasi ini merangsang kegiatan lain, seperti pelayanan jasa dan perbankan sehingga banyak gedung - gedung perkantoran dibangun untuk mendukungnya. Memang, kegiatan ekonomi menjadi kekuatan pendorong bagi tumbuhnya suatu daerah.
PUsat pertumbuhan yang muncul akan mempengaruhi wilayah Sekitarnya Jadi. pusat pertumbuhan merupakan suatU Wilayah yang berkembang secara pesat khususnya kegiatan ekonomi sehingga menjedi pusat pembangunan daerah.Pusat pertumbuhan akan mendorong perkembangan wilayahsekitarnya. Pusat pertumbuhan yang muncul di suatu wilayah dipengaruhi oleh karakteristik wilayahnya Pusat pertumbuhan (Growth Poles) merupakan suatu wilayah atau kawasan yang pertumbuhan pembangunannya sangat pesat jika dibandinkan dengan wilayah lainnya sehingga dapat dijadikan sebagai pusat pembangunan yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan wilayah disekitarnya. Berikut faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan pusat pertumbuhan
a. Sumber Daya Alam
Daerah yang mempunyai kekayaan sumber daya alam berpotensi menjadi puSat pertumbuhan.Sebagai contoh. penambangan bahan tambang yang bernilai ekonomi tinggi di suatu Wilayah merangsang kegiatan ekonomi, memberikan kesempatan kerja, dan meningkatkan pendapatan daerah serta berpengaruh terhadap munculnya kegiatan ekonomi penunjang.
Baca Juga
mengeola sumber daya alam. Pusat pertumbuhan akan berkembang dan pembangunan berjalan lancar apabila tersedia sumber daya manusia yang handal.
bakar, serta prasarana kebersihan.
b. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia sangat berperan dalam menentukan pUsat pertumbuhan di suatu wilayah. Tenaga kerja yang ahli, terampil, andal, kapabel, dan profesional dibutuhkan untukmengeola sumber daya alam. Pusat pertumbuhan akan berkembang dan pembangunan berjalan lancar apabila tersedia sumber daya manusia yang handal.
c. Kondisi fisiografi/lokasi
Kondisi fisiografi/lokasi mempengaruhi perkembangan pusat pertumbuhan. Lokasi yang Strategis memudahkan transportasi dan angkutan barang, sehingga pusat pertumbuhan berkembang cepat Sebagai contoh, daerah dataran rendah yang berelief rata memungkinkan berkembang lebih cepat dibanding daerah pedalaman yang berelief kasar atau pegunungan.d. Fasilitas Penunjang
Pusat pertumbuhan akan lebih berkembang apabila didukung oleh fasilitas penunjang yang memadai. Beberapa fasilitas penunjang antara lain jalan, jaringan listrik, jaringan telepon, pelabuhan dan udara, fasilitas air bersih, penyediaan bahanbakar, serta prasarana kebersihan.
2. Perubahan penggunaan lahan
Perubahan penggunaan lahan dalam pelaksanaan pembangunan tidak dapat dihindari. Perubahan tersebut terjadi karena dua hal,pertama adanya keperluan untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang makin meningkat jumlahnya dan kedua berkaitan dengan meningkatnya tuntutan akan mutu kehidupan yang lebih baik. Perubahan penggunaan lahan merupakan perubahan penggunaan atau aktivitas terhadap suatu lahan yang berbeda dari aktivitas sebelumnya, baik untuk tujuan komersial maupun industri. Berikut faktor-faktor pendorong terjadinya alih fungsi lahan pertanian.a. Pertumbuhan Penduduk yang Pesat
Dengan jumlah daratan yang tetap, namun jumlah penduduk yang terus meningkat, tentudapat menyebabkan berbagai dampak bagi lingkungan tempat tinggal mereka. Salah satunya yakni adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian guna memenuhi berbagai kebutuhan hidup yang juga meningkat.b. Kenaikan Kebutuhan Masyarakat
Kenaikan Kebutuhan Masyarakat untuk Pemukiman Adanya pertumbuhan demografi tentu saja juga menuntut kebutuhan-kebutuhan dasar termasuk tempat tinggal.Ketika lahan di daerah pemukiman sudah tidak lagi mencukupi kebutuhan yang diminta, maka konversi lahan pertanian menjadi kawasan rumah menjadi plihan sebagai salah satu solusi permasalahan tersebut.
mempertimbangkn untuk menjual sawah mereka atau mengalihkan fungsi lahan menjadi bangunan atau tempat wirausaha.
Dianggap sebagal profesi yang berada pada kelas menengah, dan cenderung dihindari oleh para generasi muda, Dan sebagai akibatnya, para orang tua yang mempunyai sawah atau lahan pertanlan akan menjual lahannya kepada orang
lain. Sedangkan bagi mereka yang mewariskan kepada anaknya yang tidak berminat mengelola
sawah, maka besar kemungkinan lahan tersebut akan mengalami alihh fungsi.
pertanian ke sektor usaha lain.dengan narapan perekonomian dapat semakin meningkat.
c. Tingginya Biaya Penyelenggaraan Pertanian
Untuk mengolah sawah atau lahan pertanian dari lapisan tanah agar mendapatkan hasil yang optimal tentu saja membutuhkan modal yang tidak sedikit, belum lagi jika barang-barang pertanian tersebut mengalami kenaikan seperti pada saat naiknya harga bahan bakar minyak maka harganya dapat melambung meniadi dua kali lipat.Kernaikan harga pupuk, benih pertanian, biaya irigasi, hingga harga sewa tenaga petani membuat para permlik sawahmempertimbangkn untuk menjual sawah mereka atau mengalihkan fungsi lahan menjadi bangunan atau tempat wirausaha.
d. Menurunnya Harga Jual Produk-Produk Pertanian
Selain membutuhkan modal yang lumayan para petani iuga harus siap menerima resiko lain, yakni hasil pahen yang tidak baik atau bahkan gagal panen Dimana harga jual produk pertaniannya menjadi sangat rendah atau tidak laku di pasaran, Jika hal ini terjadi maka petani akan menderita kerugian yang tidak sedikit pula, Tantangan lain yaitu adanya penurunan harga hasil pertanian karena faktor faktor tertentu.e. Kurangnya Minat Generasi Muda untuk Mengelola Lahan Pertanian
Anggapan masyarakat, khusuSnya para generasimuda mengenai sektor pertanian masih belum sepopuler seperti bidang-bidang usaha yang lain, Para pemuda misalnya, ketika ditanya mengenai cita-cita mereka, maka hampir dapat dipastikan akan menyebutkan profesi lain selain menjadi petani. Meski tidak sedikit juga masyarakat yang telah menjadi petani sukses, namun profesi petani saat ini memang masih sering dianggap bawah, sehinggaDianggap sebagal profesi yang berada pada kelas menengah, dan cenderung dihindari oleh para generasi muda, Dan sebagai akibatnya, para orang tua yang mempunyai sawah atau lahan pertanlan akan menjual lahannya kepada orang
lain. Sedangkan bagi mereka yang mewariskan kepada anaknya yang tidak berminat mengelola
sawah, maka besar kemungkinan lahan tersebut akan mengalami alihh fungsi.
f. Pergantian ke Sektor yang Dianggap Lebih Menjanjikan
Seiring berkembangnya pengetahuan, teknologl, serta bertambahnya wawasan para pemilik lahan pertanian, maka tidak sedikit dari mereka yang sengaja mengalihkan fungsi lahanpertanian ke sektor usaha lain.dengan narapan perekonomian dapat semakin meningkat.
Baca Juga
g. Lemahnya Regulasi Pengendalian Alih Fungsi Lahan
Yakni ketidaktegasan peraturan pemerintah maupun pejabat mengenal pengendalian fungsilahan. Ketidaktegasan tersebut diantaranya meliputi kekuatan hukum, ketegasan penegak
hukum, dan sanksi pelanggaran.Berikut beberapa dampak alih fungsi lahan pertanian.
a)Berkurangnya Lahan Pertanian
Dengan adanya alih fungsi lahan menjadi non-pertanian, maka otomatis lahan pertanian
menjadi semakin bekurang. Hal ini tentu saja memberi dampak negatif ke berbagai bidang
baik secara langsung maupun tidak langsung.
b)Menurunnya Produksl Pangan Nasional
Akibat lahan pertanian yang semakin sedikit, maka hasil produksi juga akan terganggu. Dalam
skala besar, stabilitas pangan nasional juga akan sulit tercapai. Mengingat jumlah penduduk
yang semakin meningkat tiap tahunnya sehingga kebutuhan pangan juga bertambah, namun
lahan pertanian justru semakin berkurang.
c) Mengancam Keseimbangan Ekosistem
Dengan berbagai keanekaragaman populasi di dalamnya, sawah atau lahan-Hahan pertanian lainnya
merupakan ekosistem alami bagi beberapa binatang. Sehingga jika lahan tersebut mengalami
perubahan fungsi, binatang-binatang tersebut akan kehilangan tempat tinggal dan dapat mengganggu
ke pemukiman warga. Selain itu, adanya lahan pertanlan juga membuat air hujan dimanfaatkan
dengan baik sehingga mengurangi resiko penyebab banjir saat musim penghujan,
d) Sarana Prasarana Petanian menjadi Tidak Terpakai
Untuk membantu peningkatan produk pertanian, pemerintah telah menganggarkan biaya untuk membangun sarana dan prasarana pertanian. Dalam sistem pengairan misalnya,akan banyak kita jumpai proyek-proyek berbagai jenis-jenis irigasi dari pemerintah, mulai dari membangun bendungan,membangun drainase, serta infrastruktur lain yang ditujukan untuk pertanian. Sehingga jika lahan pertanian tersebut beralih fungsi, maka sarana dan prasarana tersebut menjadi tidak terpakai lagi.
e) Banyak Buruh Taní Kehilangan Pekerjaan
Buruh tani merupakan orang-orang yang tidak mempunyai lahan pertanian melainkan menawarkan tenaga mereka untuk mengolah lahan orang lain yang butuh tenaga Sehingga jika lahan pertanian beralih fungsi dan menjadi semakin sedikit, maka buruh-buruh tani tersebut terancam akan
kehilangan mata pencarian mereka.
f) Harga pangan Semakin Mahal
Ketika produksi hasil pertanian semakin menurun tentu saja bahan bahan pangan dipasar akan semakin sulit dijumpai, Hal ini tentu saja akan dimanfaatkan sebaik mungkin bagi para produsen maupun pedagang untuk memperoleh keuntungan besar Maka tidak heran jika kemudian harga-harga pangan tersebut menjadi mahal.
g) Tingginya Angka Urbanisasi
Alih fungsi laban pertanian yang mongakibatkan Sebagian besar kawasan pertanian terletak di daerah pedesaan, Sehingga ketika terjadi alih fungsi lahan pertanian yang mengakibatkan bagi sebagian pekerja tertutup maka yang terjadi selanjutnya adalah angka urbanisasi meningkat. Orang dari desa akan berbondong-bondong pergi ko kota.karena persaingan somakin kotat.
3. Perubahan Orientasi Mata Pencarian
Perubahan mata pencarian atau biasa disebut transformasi ipokerjaan merupakan pergeseran atauperubahan dalam pekerjaan pokok yang dilakukarn manusia untuk hidup dan sumber daya yang tersedia untuk membangun kehidupah yang memuaskan (peningkatan taraf hidup). Perubahan mata pencarian ini ditandai dengan adanya perubahan orientasi masyarakat mengenai mata pencarian,Mata pencarian masyarakat di Indonesia pada umumnya berasal dari sektor agraris. Perubahan mata pencarian disini diartikan sebagai perubahan pemikiran masyarakat yang akan menentukan dan mempengaruhi tindakannya di kemudian harí, darí pekerjaan-pekerjaan pokok masyarakat yang dahulunya di sektor agraris bergeser atau berubah ke sektor non-agrariS.
4. Berkembangnya Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana akan semakin meningkat seiring dengan semakín banyaknya pergerakan manusia, barang dan informasi. Sarana dan prasarana yang semakín meningkat maka akan membuat pembangunan untuk pembuatan sarana dan prasarana juga semakin meningkat.5. Adanya perubahan sosial dan budaya
Perubahan sosial budaya merupakan perubahan yang terjadi pada unsur-unsur sosial dan unsur unsur budaya dalam kehidupan masyarakat.Pergerakan yang dilakukan oleh penduduk dari satu tempat ke lain juga akan diikuti dengan adanya interaksi sosial. Interaksi antar anggota tersebut dapat terjadi karena saling memberí pengaruh yang terkait dengan norma dan nilai dianut oleh masing-masing individu atau kelompok. Interaksi dapat teraidi karena dari penduduk asal yang memiliki nilai dan norma yang berbeda dengan penduduk pendatang sehingga dapat menimbulkan sesuatu yang saling memengaruhi satu sama lainya.6. Berubahnya komposisi penduduk
Interaksi keruangan yang terjadi dalam bentuk pergerakan manusia akan membuat konsentrasi penduduk dalam suatu wilayah. Penduduk dalam suatu wilayah tersebut akan menjadi memiliki latar belakang yang berbeda-beda, sehingga akan mengakibatkan perubahan komposisi penduduk dari yang awalnya relatif seragam kemudian berkembang menjadi etnik yang beragam.
Tags:
Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII
Education
Interaksi antar ruang
Perubahan Akibat Interaksi Antarruang