Catat Berikut 5 Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif & tujuan proses interaksi sosial asosiatif

Interaksi Sosial Asosiatif

Interaksi Sosial Asosiatif
ilustrasi Interaksi Sosial Asosiatif

Proses interaksi sosial asosiatif yaitu proses menuju terbentuknya persatuan atau interaksi sosial.Interaksi sosial secara asosiatif adalah memiliki sifat positif. artinya mendukung seseorang atau kelompok dalam mencapai tujuan tertentu. Proses asosiatif memiliki bentuk-bentuk antara lain sebagai berikut.

1) Kerja sama (Cooperation)

Kerja sama yaitu suatu usaha bersama antarindividu ataupun kelompok untuk mencapai kepentingan dan tujuan yang serupa, serta menyadarinya bermanfaat untuk dirinya atau orang lain. Kerja sama berorientasi antara individu terhadap kelompok (in group) dan individu terhadap kelompok lainnya (out group). Menurut Charles H. Cooley, kerja sama dapat berlangsung jika seseorang menyadari dirinya memiliki kepentingan yang sama dengan orang lain. Selain dari itu, pada saat yang sama memiliki pengetahuan dan pengendalian terhadap dirinya sendiri dalam memenuhi kepentingan tersebut.Kesadaran dari kepentingan yang sama dan juga pengorganisasian diri merupakan sesuatu yang penting dalam kerja sama.Kerja sama akan bertambah kuat jika terdapat bahaya bahaya dari luar dan juga tindakan-tindakan luar yang menyinggung kesetiaan yang telah tertanam dalam kelompok,dalam diri seseorang, atau segolongan orang-orang. Contohnya, kerja sama antara prajurit dalam satu kesatuan terjalin ketika menghadapi musuh dalam sebuah medan pertempuran. Berdasarkan pelaksanaannya, kerja sama memiliki bentuk-bentuk antara lain lain sebagai berikut.
a) Kerukuran atau gotong royong
yaitu bentuk kerja sama yang dilakukan secara sukarela demi mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tertentu yang berkaitan langsung dengan orang-orang yang terlibat dalam gotong royong.
b)Bargaining
yaitu kegiatan perjanjian pertukaran barang ataupun jasa dua organisasi ataupun lebih
c) Kooptasi
yaitu prosedur penerimaan unsur-unsur baru di kepemimpinan dan pelaksanaan ketatanegaraan organisasi sebagai satu-satunya tips untuk menghindari adanya konflik yang dapat mengguncang organisasi
d) Koalisi,
yaitu kombinasi yang dilakukan dari dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan yang sama. Koalisi menghasilkan keadaan dengan tidak stabil karena ke-2 organisasi memiliki struktur tersendiri.
e) Joint-venture
yaitu bentuk kerja sama dalam perusahaan proyek khusus, seperti pengeboran minyak dan juga perhotelan.Berdasarkan bentuk kerjanya, kerja sama dibagi dalam beberapa macam antara lain sebagai berikut.
a) Kerja sama spontan artinya kerja sama serta-merta.
b) Kerja sama langsung artinya kerja sama yang dilakukan dari hasil perintah atasan atau penguasa.
c) Kerja sama kontak artinya kerja sama atas dasar perintah tertentu.
d) Kerja sama tradisional artinya kerja sama sebagai bagian antara unsur dalam sistem sosial

2) Akomodasi (accomodation)


Akomodasi memiliki dua arti, yaitu yang menunjukkan pada keadaan dan yang menunjukkan pada proses. Akomodasi yang pada keadaan menunjukkan adanya keseimbangan dalam interaksi antar individu atau antar kelompok yang berkaitan dengan nilai dan norma sosial yang berlaku. Akomodasi sebagai sebuah proses menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan agar tercipta keseimbangan.Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan lawan. Tujuan akomodasi berbeda-beda tergantung pada situasi yang dihadapi, diantaranya sebagai berikut
a) Untuk menghasilkan sintesis atau titik temu antara dua atau beberapa pendapat yang berbeda agar menghasilkan suatu pola baru.
b) Mencegah terjadinya pertentangan untuk sementara waktu.
c)Berusaha mengadakan kerja sama antar kelompok sosial. Untuk menghasilkan sintesis atau titik temu antara dua atau beberapa pendapat yang berbeda agar menghasilkan suatu pola baru.
d)Mencegah terjadinya pertentangan untuk sementara waktu.
e)Berusaha mengadakan kerja sama antar kelompok sosial yang terpisah akibat faktor sosial dan psikologis atau kebudayaan. Misalnya, kerja sama antar individu yang berbeda kasta.Mengusahakan peleburan antar kelompok sosial yang tepisah. Misalnya lewat perkawinan (amalgamasi).

Akomodasi sebagai sebuah proses mempunyai beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut.

Baca Juga

a) Koersi (coercion), yaitu bentuk akomodasi yang prosesnya melalui paksaan secara fisik maupun psikologis. Dalam koersi, salah satu pihak berada dalam posisi yang lemah. Misalnya dalam sistem perbudakan atau penjajahan.
b) Kompromi (compromise), yaitu bentuk akomodasi di mana pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian.Contoh, perjanjian antar negara tentang batas wilayah perairan.
c) Arbitrasi (arbitration), yaitu cara untuk mencapai sebuah kompromi melalui pihak  ketiga sebab pihak-pihak yang bertikai tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Pihak ketiga ini dipilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang berwenang. Contoh, masalah antara karyawan dan perusahaan tentang gaji. Masalah ini bisa diatasi dengn meminta bantuan pemerintah yang kemudian menetapkan upah minimum.
d) Mediasi (mediation), hampir mirip dengan arbitrasi, hanya saja pihak ketiganya netral. Kedudukannya hanya sebagai penasehat yang mengusahakan jalan damai tapi tidak memiliki wewenang dalam mengambil sebuah keputusan untuk menyelesaikan masalah.
e)Konsiliasi (conciliation), yaitu suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak yang bertikai untuk mencapai suatu kesepakatan. Contoh,mempertemukan wakil buruh, perusahaan, dan jamsostek untuk saling mengungkapkan keinginan guna mencapai kesepakatan.
f) Toleransi (toleration), yaitu bentuk akomodasi yang terjadinya tanpa persetujuan yang sifatnya formal. Kadang-kadang toleransi timbul secara tidak sadar dan spontan akibat reaksi alamiah individu atau kelompok yang ingin menghindari perselisiahan. Contoh, pada bulan puasa, umat yang tidak berpuasa tidak makah di sembarang tempat. Demikian pula, saat umat beribadah yang lain tidak membuat keributan.
g) Stalemate, terjadi ketika pihak-pihak yang bertikai memiliki kekuatan yang seimbang hingga pada akhirnya pertikaian tersebut berhenti pada titik tertentu. Misalnya,ketegangan Korea Utara dan Korea Selatan di bidang senjata nuklir.
i)Segresi (segretion), yaitu masing-masing pihak memisahkan diri dan saling menghindar dalam rangka mengurangi ketetangan.
h) Ajudikasi (adjudicational), yaitu cara menyelesaikan masalah melalui pengadilan.
j)Eliminasi (elimination), yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik karena mengalah.
k) Subjugation atau domination, yaitu pihak yang mempunyai kekuatan besar untuk meminta pihak lainnya mentaatinya.
1) Keputusan mayoritas (majority rule), yaitu keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak dalam voting
m) Minority consent, yaitu golongan minoritas yang tidak merasa dikalahkan tetapidapat melakukan kegiatan bersama.
n) Konversi, yaitu penyelesaian konflik di mana salah satu pihak bersedia mengalah dan mau menerima pendirian pihak lain.
o) Genjatan senjata (cease fire), yaitu penangguhan permusuhan dalam jangka waktu tertentu.

Baca Juga

3) Asimilasi (assimilation)


Asimilasi merupakan usaha-usaha untuk meredakan perbedaan antarindividu atau antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. Menurut Koentjaraningrat, prosedur asimilasi akan timbul bila ada kelompok-kelompok yang mempunyai perbedaan kebudayaan. Kemudian, individu-individu dalam kelompok tersebut berinteraksi secara langsung secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama, sehingga kebudayaan masing-masing kelompok berubah dan menyesuaikan diri.
Dalam asimilasi penyerapan terjadi proses identifikasi diri dengan kepentingan-kepentingan dan tujuan kelompok. Apabila dua kelompok atau dua orang berbuat asimilasi, maka batas-batas antarkelompok akan hilang dan keduanya melebur menjadi satu kelompok baru.

Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi antara lain sebagai berikut.

a) Sikap toleransi.
b)Kesempatan yang seimbang dalam ekonomi (tiap-tiap individu mendapat kesempatan yang serupa untuk mencapai kedudukan khusus atas dasar kemampuan dan jasanya)
c)Sikap menghargai orang-orang asing dan kebudayaannya.
d)Tingkah laku yang terbuka dari golongan penguasa dalam masyarakat.
e)Adanya Persamaan pada unsur kebudaaan.
f)Perkawinan campuran (amalgamasi).
g) Adanya musuh bersama dari luar.

Faktor-faktor yang menjadi penghalang terjadinya asimilasi yaitu sebagai berikut.

a) Terisolasinya kehidupan suatu kelompok tertentu dalam masyarakat. Misalnya, orangIndian di Amerika Serikat yang diharuskan bertempat tinggal di wilayah-wilayah khusus (reservation).
b) Kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan yang dihadapi.
c)Memiliki perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi.
d) Terdapat perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentulebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lain.
e)Terdapat perbedaan warna kulit atau ciri-ciri badaniah.
f)Terdapat in group feeling yang kuat. Artinya, adanya suatu perasaan yang kuat bahwa individu terikat di dalam kelompok dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan.
g)Terdapat gangguan golongan minoritas terhadap golongan yang berkuasa. Contoh,perlakuan kasar terhadap orang-orang Jepang yang tinggal di Amerika Serikat sesudah pangkalan Armada Laut Amerika Serikat Pearl Harbur diserang secara mendadak oleh tentara Jepang pada tahun 1941.
h) Memiliki perbedaan kepentingan dan pertentangan-pertentangan pribadi.

4) Akulturasi (aculturation)

Akulturasi yaitu proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing menjadi bagian dari kultur suatu kelompok, tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan asli. Akulturasi merupakan hasil dari perpaduan kedua kebudayaan dalam waktu lama. Unsur kebudayaan asing sama-sama diterima oleh kelompok yang berinteraksi, selanjutnya diolah tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan yang asli sebagai penerima. Contoh akulturasi, yaitu sebagai berikut.
a) Kebudayaan Hindu dan kebudayaan Islam bertemu di Indonesia kemudian menciptakan kebudayaan Islam yang bercorak Hindu.
b) Musik Melayu bertemu dengan musik Portugis dibawa oleh para penjajah menghasilkan musik keroncong.

5) Paternalisme

Paternalisme merupakan penguasaan kelompok pendatang terhadap kelompok anak negeri.Perekonomian suatu wilayah kadang kala dikuasi oleh kelompok pendatang, bukan oleh penduduk anak negeri (pribumi). Kaum pendatang biasanya bertindak sebagai penguasa atau pemilik modal, sedangkan penduduk pribumi sebagai buruh atau pekerja. Kondisi ini sudah berakar jauh pada masa penjajahan dimana bangsa Belanda (sebagai kelompok pendatang) menguasai bangsa Indonesia sebagai penduduk Pribumi. Penguasaan ini tidak pada bidang ekonomi ataupun perdagangan tetapi juga dibidang pertanahan, permodalan, pendidikan, kesehatan dan sebagainya. Masalah sosial seperti ini hendaknya cepat diatasi agar tidak muncul kebencian dan konflik antara kaum pendatang dan warga Pribumi.

MovieLovers

Hello Iman idris here Hobi nonton dengerin musik membaca dan mncoba menuangkan dlm sebuah tulisan Syafirmaniman@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

aad

Terkini

">